Tuesday, January 3, 2017

Hyeong (My Annoying Brother) - Neerja - May Nai Fai Rang Frer (May Who)

Greetings...

Jadi, libur tanggal 2 Januari kemarin sudah bertekad akan marathon film-film baru. Kebetulan lagi kesepian, jadinya pilih film-film yang menusuk kalbu. Pilihan jatuh pada Hyeong (My Annoying Brother), Neerja, dan  May Nai Fai Rang Frer (May Who). Anti mainstream kan? Hipster abis dah selera saya pokoknya (padahal mah kagak). Nah, kali saya coba iseng bikin review film-film tersebut.


1. Hyeong (My Annoying Brother)

Sepertinya para penggemar K-Pop, khususnya EXO, (hampir) 100% pasti tahu film ini (data tidak valid, jangan dipercaya), baik yang sudah nonton, maupun yang berharap bisa nonton. Pasalnya, tokoh utama di film ini diperankan oleh salah satu personel EXO. Dia berperan sebagai judoka yang kehilangan penglihatannya pada saat bertandong judo.

Untuk ceritanya sendiri, awalnya saya agak skeptis karena sewaktu saya ihat trailernya, saya tidak menemukan hal yang menarik. Pun dari mbak-mbak yang pingin nonton ini film, kebanyakan hanya ingin nonton si tokoh utama. Tapi yang membuat saya penasaran akan film ini adalah setelah teman saya post di Path-nya dengan komentar T.T (emot nangis). Jadilah saya berangkat nonton... di kamar kos...streaming..

Dan ternyata, saya lumayan tersentuh dengan film ini, meskipun too much tears from the actors. Untuk skala sedih, menurut saya masih lebih sedih Hello Ghost dan A Long Visit (untuk ukuran film Korea). Tapi saya lebih suka film ini dibandingkan Miracle in Cell no. 7 dan Sad Movie. Pasti banyak yang tidak setuju nih. But hey, it's only my opinion, yours can be different and it's okay. Anyway, this movie worth your time kok.


2. Neerja

Oh man. She wasn't even 23 years old and she was bestowed an Ashoka Chakra Award, India's highest gallantry award for bravery in the face of the enemy during peace time. She is the youngest recipient and the first woman recipient of this award (taken from wikipedia). Jadi Neerja ini merupakan film based on true story of Neerja Bhanot, seorang pramugari yang dengan gagah berani melindungi para penumpang pesawat yang dibajak oleh sekelompok teroris.

Film ini cukup emosional karena kita bisa melihat perjuangan seorang gadis yang berusaha untuk menjalani tugasnya sebagai seorang pramugari dengan gigih. Di film ini, Neerja digambarkan sebagai such a lovable young lady yang mampu mengambil hati penonton. Sehingga kita dapat berempati kepada pahlawan muda ini. Dari segi sinematografi, film ini mampu menggambarkan suasana sejuk saat Neerja berkumpul dengan keluarganya, hingga suasana menegangkan saat teroris beraksi di dalam pesawat. Untuk filmnya sendiri agak membosankan karena durasinya yang cukup lama, meskipun teroris langsung beraksi setelah setengah jam film berjalan. Namun meskipun begitu, film ini masih dapat dinikmati, terutama apabila kita fokus kepada karakter Neerja, karena memang banyak diceritakan bagaimana Neerja ini melalui beberapa kilas balik.

Neerja sukses mengambil hati saya seperti Aya Kitou sewaktu saya menonton 1 Litre of Tears (drama Jepang) dulu. Dari film ini juga saya sadar bahwa orang baik itu masih ada, karena orang super baik yang merelakan nyawanya demi orang lain yang tidak ia kenal, ada, yaitu Neerja Bhanot. 


3. May Nai Fai Rang Frer (May Who)

Oke, jadi setelah menonton 2 film yang sangat menguras emosi jiwa, saya memutuskan untuk menghibur hati saya dengan menonton film komedi Thailand ini. Saya memang penasaran ingin menonton film ini karena salah satu tokoh utamanya diperankan oleh Punpun, cewek yang aktingnya keren di Laddaland sehingga menyabet penghargaan best supporting actress untuk film tahun 2011 tersebut.

Film ini sendiri menceritakan tentang cinta monyet masa SMA. May Who atau May Nay yang diperankan oleh Punpun, adalah seorang gadis SMA yang ternyata memiliki kekuatan super(?), yaitu bisa mengalirkan listrik dari tubuhnya apabila detak jantungnya mencapai 120 bpm atau lebih. Jadi dia ini naksir sama senior populer di SMA-nya, tapi tidak berani dekat-dekat, soalnya setiap dia ada di dekat si senior, detak jantungnya naik, aliran listrik muncul, hilarity ensued.

Sebenarnya adegan-adegan yang bikin ngakak lebih banyak disumbangkan oleh tokoh Pong, satu-satunya siswa yang mengetahui kekuatan May Who. Pong ini cowok culun yang hobi bikin komik (jago lho), dan naksir temannya yang benama Ming. He was so hilarious, karena kecerobohannya, Ming jadi benci sama dia, sehingga dia berusaha mengembalikan nama baiknya di hadapan Ming, dengan bantuan si May Who. Pong sendiri juga membantu May Who mendapatkan hati senior yang bernama Fame itu. Jadi mereka berdua saling membantu untuk mendapatkan hati pujaan hati (halah) masing-masing. Pong dan May Who sendiri asalnya bukan teman, namun mereka berkenalan dengan cara yang tidak biasa.

Pokoknya buat mas-mas dan mbak-mbak yang butuh hiburan di kala stres, film ini cukup recommended buat ditonton, asal tidak usah terlalu dipikirkan terkait masuk akal tidaknya film ini, wong namanya juga komedi.


Setelah marathon ketiga film tersebut, saya jadi lapar dan bikin spaghetti pake telor (info penting).

So, see ya!

No comments:

Post a Comment